Jumat, 10 Agustus 2018

Bern -Switzerland hari ketiga

Markas besar PBB di Jeneva

Hari ketiga di Switzerland kami isi dengan perjalanan ke Jeneva, penasaran juga ingin mengunjungi markas besar PBB yang terkenal ini. Perjalanan kami tempuh sekitar 3 jam dari Bern menggunakan kereta api. Cukup jauh juga ternyata, tapi kami tetap menikmatinya. Sambil menyisir jalan dari penginapan, mengintip kehidupan di pagi hari sekitar pusat kota Bern ini.
Tepat disebrang bangungan Swiss Federal Palace, ada area luas yang ternyata di pagi hari digunakan untuk semacam pasar kaget lah... kami pun melihat sekitar bahkan mencicipi strawbery dan es krim bahkan suasana di pagi hari nan sejuk ini.










Suasana ditempat santai ini sambil nonton orang main catur

Disepanjang jalan ini, Aldstadt atau disebut juga Old Town, banyak caffee dan toko-toko layaknya bazar. Disini orang-orang duduk bersantai menikmati suasana pagi hari. Ada satu area dengan papan catur besar dan anak caturnya, ternyata sedang bertanding catur... asyik juga sempat melihat pertandingan mereka hahaha.... Sambil juga menjajaki pasar kaget disekitaran area tersebut.


Ini lah jualan nya dari sayur hingga buah segar

Tidak ketinggalan bunga-bunga cantik

Nay puas deh dengan ice cream pilhannya
Putar-putar mengelilingi Old Town ini, seru asyik dan seger mata.. hahaha... jangan salah teman... walau tampak jejeran toko-toko di Old Town ini, barang yang dijual bermerk loh... itulah bedanya dengan negara kita, kita disuguhkan dengan bangunan mall yang besar-besar dengan design yang wah deh.. beda dengan di negara eropa yang saya kunjungi ini bahkan di negara asia lainnya. Kebanyakan mereka seperti toko-toko biasa saja dengan area yang sudah ditentukan. Bangunan seperti deretan ruko saja. Bahkan seperti dipinggiran jalan rasanya, padahal yang dijual bermerk.
Adik sambil liat-liat sepatu karena ada yang diincarnya. Saya melirik-lirik jam Swatch yang juga menjadi incaran. Kalau Nay apa coba??? hahahah dia mah hunting Ice Cream aja deh.. puas ya kamu Nay disini, ada kali berbagai ice cream dimakannya, tapi inilah Nay, giliran makan es krem dari mini mart di Jakarta langsung batuk-batuk... kalau pun makan biar gak batuk cuma yang bermerk khusus dengan harga yang sekotak kecil bisa ratusan ribu.. hedehhh.. bukan berarti dia selera tinggi, tapi itulah ternyata beda kualitas... kalau dibuat es krem nya dengan komposisi yang pas, dan menggunakan bahan-bahan yang baik juga, dia gak batuk. Di eropa ini, ukuran atau standar bahan yang digunakan jangan dipusingkan lagi, karena negara ini serba sistematis dan prosedural, jadi siapa yang mau coba-coba langgar siap didatangi yang berwajib loh... alhasil bahan yang digunakan sudah pasti melalui uji standar yang digunakan, maka dari itu mau makan banyak-banyak Nay gak batuk.... kerjanya cuma es kream aja... tapi jadi kita pun tenang memberikannya... harganya termasuk sedang lah... kisaran 4 euro atau 70 ribuan tapi ada yang juga sampai 12 euro atau sekitar 200 ribuan. Tapiiiii..... itu es krem nya bisa melebih kepala Nay sanking guedenya sesuai hargalah... kalau kayak gitu mana bisa dia makan sendiri? jadi dibantu bou nya dong.. hahahhaaaa.... begitu juga di Bern ini, pilihan nya jatuh kepada es krem terus... hahaha




Liat ada starbucks mampira ah... mencari perburuan tumbler yang kudu harus itu... hahaaa dan saya pun membelinya untuk koleksian waktu saya lihat harganya.. duhh... Swiss betapa negara mu ini mahil sekali, seharga 19.99 CHF mau tau sekitar berapaan tuh harganya? 289.855 dengan kurs 14.500 kacau ya... hanya di sini aja tumbler starbucks city series seharga hampir 300.000 sementara dari semua negara yang saya kunjungi dan membeli tumbler starbucks paling tinggi harganya di 180.000 an lah gak ada yang menyentuh 200.000, iniiiii sekarang?? menghela nafas panjang.. bisa beli 2 kalau di negara lain ya.. tapi berhubung gak tentu juga bisa datang lagi ke Swiss, jadi tetap mantapkan hati membelinya.. hahhaa ada kepuasan tersendiri deh.... 

Perjalanan kami lanjutkan hingga menuju stasiun untuk menuju Jeneva. Kereta api membawa kami menuju Jeneva, kembali pemandangan indah disuguhkan oleh negara ini. Ciamik tenannn.....

















Nay bercengkrama dengan daddynya di kereta

Setelah 3 jam berlalu, kami pun tiba di kota Jeneva, mengikuti arah om google map, kami sampai ke Markas besar PBB yang tidak jauh dari stasiun kereta. Pikir ada jalur umum yang bisa masuk untuk mengunjungi kantor ini, biasanya kan ada sisi musiumnya, tapi sayang ternyata tidak ada sama sekali. Jadi kami tidak bisa masuk, cukup di area depan gedung ini. Pada bagian depan setelah gerbang, banyak berdiri tiang bendera dengan bendera aneka macam berkibar, yup.. itu pertanda negara-negara yang tergabung dalam PBB.




Dan disebrangnya lagi, ada satu area dengan air mancurnya... luas sekali, dan agak kedepan ada sebuah patung kursi tanpa kaki satu, pada bagian sampingnya dijelaskan apa makna dari patung kursi tanpa kaki satu tersebut.

Akulah 1 kaki kursi yang hilang itu

Penjelasan arti patung kursi tanpa kaki







Sudah puas dan tidak penasaran lagi dengan kantor Markas Besar PBB ini, kami lalu memutuskan kembali ke penginapan. Dengan berjalan santai menikmati kereta/trem yang ditagih Nay, kepengen banget dia naik itu... dan dengan trem itu kami dibawa ke stasiun kereta api lagi. Perjalanan pulang lagi sekitar 3 jam.
Sempat diskusi denga adik juga, agak sayang waktu PP 6 jam terbuang dengan hasil kami hanya sebatas halaman depan Markas Besar PBB ini, jika saja ada yang bisa kami masuki untuk melihat dan membaca sejarah atau updatean lainnya, mungkin agak terbayar lah 6 jam perjalanan PP.

Tiba di Bern sudah menjelang matahari terbenam, sekitara pukul 20 malam. Kami putuskan berjalan kembali mencari Zytglogge yaitu mirip-mirip kita punya, jam gadang... :)









Karena hari menjelang redup, jadi tampak Zytglogge dalam keremangan matahari yang mau masuk ke peraduannya.... unik dan cantik juga dengan terpaan lampu-lampu malam.

Terus menyisiri sepanjang bangunan Old Town ini, sambil menyisir menuju penginapan. Melihat aneka barang yang dijual pada toko-toko. Hari semakin gelap, matahari tidak lagi menampakan cahayanya, dingin menyelimuti malam hari. Menyempatkan diri untuk berfoto didepan Swiss Federal Palace diwaktu malam.


Swiss Feral Palace diwaktu malam
Area pagi hari yang digunakan untuk pasar kaget sudah bersih dan berganti dengan air mancur yang menari-nari dimalam hari. Hari telah menunjukan waktu pukul 23 malam. Jalan santai menyisiri lagi bangunan sekitar, karena ini hari terakhir kami di Bern. Besok mulai lagi dengan petualangan baru menuju Venezia Italy.

Akhirnya sampai di penginapan, kita nge-beer dulu yuks.. penasaran sama rasa beer nya, kerena kok minum segentong-gentong gelasnya.. pilih yang small.. pikir biar juga enak tidurnya....


Menegak segelas beer

Alamak.... gak disangka begini toch rasanya.... hahaha.. pantasan minum bisa sampe gelas besar-besar.. saya juga kalau minum sebotol gak mabok... rasanya beda cuy dengan beer di Jakarta, ini berasa seperti minum juice apple dikasih soda.. hahaha.. manis manis kecut segar gitu deh.. kalau saya minum beer di Jakarta, kan pait pait gimanaaa gitu... ini beda banget... segerrr banget deh....

Udah gak penasaran sama beer nya, segera mandi segar.... packing-packing dan zzzzzrrrrggg.. ngorok




Tidak ada komentar:

Posting Komentar