Minggu, 26 Mei 2019

(lagi) travelling eropa: Belanda - Giethoorn, Zaanse Schans, Volendam

Zaanse Schans

Pagi menjelang, semangat yang menggebu menyambut mentari pagi di kota Amsterdam, kami bersiap-siap sedari pagi pk. 5 waktu Asmterdam, mandi dan sarapan karena tepat pukul 8 kami dijemput oleh serbalanda.com, untuk wisata hari ini kami ikut dengan serbalanda.com ke 3 tempat yang informasinya cukup jauh dari pusat kota Amsterdam, dan lagi mengingat ada Oma yang tentunya harus kita perhatikan staminanya, kan gak mungkin nge-backpaker-an banget.. dan saya juga ndak mau hahaha.... karena seorang cuma kena sekitaran 1.2 juta saja tinggal duduk manis selama kurang lebih 11 jam, yaaa murah lah untuk kami yang sudah prepare jauh-jauh hari... selain itu, masih bisa round-round ke tempat lain apabila masih tersisa waktu... lumayan kan mumpung dengan mobil jadi tangkepan objek yang dikunjungi lebih banyak.



Giethoorn
Lokasi yang ditujua adalah yang terjauh dulu yaitu Giethoorn, dengan perjalanan sekitar 1,5 jam an kami tiba disatu tempat yang wow banget... sungguh indah.. dengan menelusuri sungai-sungai yang dikemudikan sendiri oleh P Eka dari serbalanda.com kami mengitari area rumah dengan bermacam-macam tipe yang khas... udara yang dingin meski cerah membuat hati semakin takjub... angin semilir... dengan melihat pemandangan yang sungguh indah.. wah susah dilukiskan dengan kata-kata deh...

Rasanya tidak mau berhenti perahu yang kami naiki... haha maunya terusss saja berjalan tanpa ujung.. habis cantik banget pemandangannya..
Informasi yang disampaikan oleh P Eka, lokasi ini dengan rumah-rumah khas belanda memang dipelihara.. dilestarikan sehingga setiap orang bisa melihat langsung bagaimana bentuk rumah dan bisa membayangkan hubungan satu dengan yang lain, rumah yang tersusun tertata rapih dan betul-betul asri...

Pengen deh rasanya tinggal disitu... hahaa walau dingin... rasanya kalau sudah didalam rumah itu, malas untuk keluar lagi, betah deh didalam rumah.. .hahaaa dan banyak jembatan yang menghubungkan area lokasi satu dengan yang lain... jadi semakin betah deh. 
Dan kami pun berhenti di satu pemberhentian, turun dari perahu dan bisa menikmati area permukiman disitu.


Coba lihat pemandangan dibelakang saya ini, sungai kecil dengan perahu menyusuri nya dan sepanjang kiri dan kanan adalah rumah-rumah dengan halaman yang segar, asri dan indah. Bikin mupeng kan... hahahaaa.

Kami menelursuri area ini tanpa henti, bertemu juga dengan penduduk disitu yang rata-rata memang sudah berumur.

Mereka duduk ditepi sungai menikmati sinar matahari yang menerpa mereka sambil ngobrol-ngobrol... sempat juga sih berfoto dengan mereka, ramah penduduknya.


Selain rumah-rumah yang ada, fasilitas umumnya juga ada seperti gereja. Tempat untuk beribadah. Nuansa bangunannya yang eropa banget bikin pengen masuk. Padahal bisa dibilang ini daerah desa... tapi tetap saja bangunannya keren banget....

Tidak mau ketinggalan dengan bergaya bersepeda, padahal cuma numpang jepret haha.. dan Opa-opa yang ada di kursi senang melihat kami yang agak norak dan narsis, hingga itu Opa gak mau ketinggalan minta ikutan foto bareng hahaha...

Bisa saja sih menelusuri pemukiman ini dengan berjalan kaki, tapi cape aja deh.. karena memang turun naik juga jalannya, dan gak bisa sampai diujungnya yaitu lautan luas... jadi kami gunakan perahu saja.





Asyik kan bergaya dengan anak mudanya, ehh nurut ikutin saya loh, ikutan lipat tangan hahahah.. bisa saja kamu menyenangkan hati orang yaaa....

Pintu masuk area pemukiman Giethoorn

Halaman depan pintu masuk
Setelah puas kami di Giethoorn, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Volendam.. kendaraan pun melaju menuju lokasi....

Noni Belanda


Tiba di Volendam.. beda lagi suasananya.. jejeran bangunan ditepi laut dengan udara yang dingin tapi cerah.. banyak pernak pernik dijual dan hhmm.... keju bertebaran dimana-mana ... hihiiii... dan disinilah kita bisa menikmati ala noni belanda dengan menyewa pakaian khas belanda seharga 17 euro.

Dapat flash disck nya juga jadi bisa cetak dengan macam-macam ukuran. Ada tambahan jika langsung sepaket dari mereka, yaitu pilihan jenis ukuran cetaknya.
Tapi saya pikir udah dapat flash disck nya untuk apa lagi cetak sama mereka dengan macam-macam ukuran? bisa cetak sendiri nanti di Jakarta.

Tapi karena disana banyak juga propertynya, jadi saya ikutan foto-foto an dengan property mereka menggunakan handphone sendiri... .hehehe

Salah toko penjual aneka keju
Melihat aneka keju wow banget... banyak juga testernya, jadi coba deh satu satu testernya..
yang saya rasa cuma enak dan enak sekali wkwkwkwk... ingin rasanya bawa untuk oleh-oleh ke Jakarta, cuma informasinya jenis keju adalah salah satu barang yang tidak bisa masuk ke Jakarta.

Jadi pudar deh keinginan untuk membawa keju. Dari pada bermasalah tiba di bandara jakarta.

Sepanjang jalan ini banyak ruko dengan dagangannya yang lucu-lucu dan menggemaskan.
Rasanya mau borong semua deh.... tapi pikir bagasi piye... baru hari kedua di Belanda, masih ada 10 hari lagi bisa jebol nanti koper hahhaaa.
Alhasil beli seperlunya saja lah....

Menyusuri dan menikmati pemandangan laut, makan ala-ala milenial... asyik sekali.
Ditengah sinar matahari yang memberi kesejukan.

Pilihan fish and franch fries yang ukuran super jumbo buat saya.. hahaha... tapi asyikk enak banget... dilaburi mayonaise hhmm.. cucoks di lidah saya.
Sepanjang jalur area ini, banyak caffe dan penjual pernak pernik. Dengan hamparan di depannya lautan.


Puas juga berbelanja memburu koleksian, pin bendera, sendok garpu, tempelan kulkas, sepatu-sepatu belanda untuk pajangan dan untuk dipakai juga, saya belikan untuk ponakan tercinta... tidak kalah juga plat koleksian, teringat dengan teman di cabang.. hehheee boleh dong mereka merasakan kebahagian dari saya....

Melihat bentuk bangunan ruko-ruko nya asli nyata khas belanda, mereka tidak memberikan nuansa bangunan ala-ala perkotaan. 



Puas juga kami di tempat ini, menyisiri sudut-sudut rumah-rumah yang kami lewati menuju ke tempat parkir mobil. Heee.... sepeda dikota ini sangat menjadi andalan, sungguh mengurangi polusi sekaligus berolah raga, andai Jakarta juga bisa diterapkan seperti ini alangkah bagusnya, meski mereka membuat jalur khusus untuk sepeda dan mengendarainya juga ampun ampun deh... kencang-kencang juga loh... tapi sungguh, ini bagus sekali.
Pingin bener bisa Jakarta seperti ini. Kapan yaaaaa......

Dan akhirnya waktu telah maksimal di Volendam ini, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir yaitu Zaanse Schans, tempat apakah itu ? yuks kita lanjutkan.


Setelah beberapa waktu kemudian kami tiba di lokasi Zaanse Schans, yaitu sering disebut orang "Kota Kincir Angin". Tempatnya yang sangat luas, wahhh terdecak kagum melihat hamparan kincir angin dari kejauhan.. aduhhhh... kok agak merinding yaaaa hahaha... takjub saja sih, dijaman sudah maju dan canggih begini, mereka masih tetap melestarikan kincir angin yang ada, mereka gunakan sebagai pengganti tenaga listrik, dengan kekuatan angin yang memang kencang untuk menggerakan turbin kincir tersebut dan dialirkan berubah tenaga yang dibutuhkan untuk digunakan oleh penduduk disana untuk berbagai kegiatan usaha.


Area depan lokasi ini ada museum nya. Kami tidak masuk tapi menurut informasi, didalamnya dijelaskan bagaimana itu Kincir Angin yang digunakan sejak lama, teknologi yang mungkin saat ini dibilang sudah kuno, tapi sangat bermafaat dan tidak ada salahnya jika digunakan terus hingga saat ini.

Meski banyak kincir angin yang sudah dibuat modern mengikuti jaman sekarang, yang saya lihat juga saat mau mendarat dengan tiang-tiang tinggi dan baling-balin seperti lidi biasa saja. Kalau kincir angin yang ini kan unik, dari bentuk bangunannya dan juga baling-balingnya sangat berbeda.

Konon informasinya juga kincir angin modern yang dibuat itu digunakan untuk daya llistrik dan masyarakat bisa menjualnya kepada negara.


Pemikiran yang sangat maju, masyarakat juga diikut sertakan untuk peduli menghasilkan sumber tenaga dari alam. 

Melihat seperti ini malas banget pulang deh.. rasanya mau leha-leha disini menikmati semilir angin dan udaranya yang dingin.
Mengikuti area seputaran lokasi bersih.. segar.. semua kalau dibidik bagus banget.... 

Pas bener juga dengan dress yang saya gunakan, dengan nuansa hijau dan merahnya semakin memberi rasa natural, asri dan menyatu dengan alam ya... hhaaa memuji diri sendiri aja.





Lokasi disekitaran laut

Jika bloger berkesempatan ke negri kincir angin ini, jangan pernah lewatkan untuk ke kota kincir angin ini. Selain banyak kincir angin yang bisa kita lihat dan masuk ke dalamnya untuk mengetahui beberapa yang digunakan untuk usaha kegiatan produksi penduduk setempat, bentuk model kincir anginnya juga masih bentuk model kincir dahulu kala, jadi lebih berasa belandanya gitu loh....

Dan lokasinya juga yang langsung ke air... jadi lebih asri kita melihatnya. Memang anginnya kencang sekali disini.







Kincir-kincir angin yang masih digunakan
Lihat, dengan bersepeda mereka menyusuri jalan di kota kincir angin ini, mereka dapat menuju lokasi kincir angin bekerja disana sebagai sumber penggerak untuk usaha mereka. Tidak jauh pemukiman mereka juga ada disekitar sana.

Jadi mereka bisa cukup dengan bersepeda saja lalu lalangnya.

Puaslah melihat kincir angin disini, karena jumlahnya yang masih terbilang banyak. Menambah pengetahuan dengan melihat langsung, tidak sekedar mendapat ilmu dari baca buku di sekolah, tapi kali ini langsung ke TKP melihat bentuk dan cara kerja itu kincir... Hebat ya akal manusia diciptakan oleh Tuhan sehingga menciptakan kincir angin ini.




Icon Belanda dengan sepatu khasnya





Menjelang arah mau pulang menuju ke parkiran, eh saya melihat patung sepatu berwarna kuning ini, mengingatkan ponakan Nay yang telah lebih dulu injak tanah Amaterdam, ada loh Nay foto di sepatu kuning ini.

Alhasil gak mau kalah ah tantenya, ikutan berfoto di sepatu kuning ini. Serasi bukan dengan baju yang saya gunakan? Hijau ketemu merah dan ketemu kuning.. wow banget deh... nuansa natal sekali warnanya ya.... hahahhahahaa

Kan mau ke eropa, kudu prepare juga dong untuk kostum yang dipakai, biar berasa mahalnya kebalas dengan persiapan maksimal kita.... emang kayak ke Blok M aja cuma pake kaos-kaos biasa.. hahahahhaha




suasana asri di kota kincir angin ini


Dan menyisiri jalan balik arah, kembali saya menemui satu perangkat kereta, wah sangat desa sakali... ahh coba deh berpose disini...
Biar berasa dan keliatan kalau lagi di Belanda.. hahaha ya emang iya lah......

Sangat hijau dan asri ya bloger... jadi berasa pengen pulang ke kampung kan?

Ayo.. kembali ke kampung jika masih punya ladang dan sawah, kelola dengan baik untuk menghasilkan sumber alam yang baik untuk digunakan.


Aduh seperti lukisan ya, bagus banget

Mencoba menginsiprasi ceritanya nie bloger.... habisnya lihat di negara lain bisa, kenapa di negri sendiri tidak bisa? pasti bisa sih.. jadi jangan semua maunya ke kota, Jakarta... siapa nanti yang mengelola kekayaan sumber daya alam dengan maksimal lagi ?

Saya perhatikan meski jauh ke negara kincir angin ini, tetap saja hasil bumi mereka tidak seragam Indonesia, rempah-rempah nya Indonesia jangan ditanya deh... tidak ada duanya. Cabai cengek saja tidak kita temukan di negri kincir angin ini, belum lagi tanaman buah tomat, atau sayuran-sayuran.. hahhaa.. atau belum ketemu ladangnya mereka aja kali ya.... Ahh enggak juga, pasti tetap lebih OK Indonesia penghasil kekayaan alamnya....


Dan tanpa terasa waktu bergulir terus hingga menjelang pukul 8 malam waktu Belanda, masih terang benderang, hanya saja memang waktunya sudah harus selesai sampai disini. Tiba di penginapan tepat pukul 8 malam, kami sempatkan ke mini market dekat penginapan yang terkenal sejak lama berdiri, mungkin kalau di Jakarta mirip Indo Mart gitu deh... kecil-kecil tapi banyak ditemui di kota asmterdam ini yaitu namanya: Albert Heijn. Lumayan beli makanan ringan untuk cemilan di penginapan. Dan kami siap memasak nasi dan teman-temannya, sambil menunggu masakan matang, kami mandi-mandi dulu... tiba waktunya makan kenyang perut, lalu beranjak naik ke atas tempat tidur lalu bobo syantik.... bersiap tenaga untuk esok hari dengan ittenarary round-round seputar kota Amsterdam saja... tunggu dulu ya kita bobo-bobo dulu.... 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar