Rabu, 19 Februari 2014

ibu ku pengajar ku

Ibu adalah pengajar sejati, dia "guru" sebelum guru formal disekolah mengambil bagian dalam mengajar anak. Ibu, yang mendidik nol sampai dengan lima tahun. Guru disekolah hanyalah pelengkap saja. Seorang Ibu berperan sangat besar sebagai Ibu dari anak dan istri bagi suaminya. Apapun yang diajarkan oleh sang Ibu, itu menjadi bekal bagi masa depan anaknya kelak.

Kisah Lemuel, seorang tokoh pada masa lampau, ia beryukur karena memiliki seorang Ibu yang mengajarkan kepadanya tentang hidup dan kehidupan dengan bijaksana. Ibunya yang mengajarkan untuk hidup benar, tidak hanya minum anggur yang menggambarkan kehidupan yang penuh dengan kemabukan. Karena keputusan apakah yang akan diambil jika hidup dalam kemabukan ? bagaimana seseorang dapat berpikir dengan baik dan tenang jika dirinya diliputi dengan hal yang penuh ke foya-foya an ? Lemuel mendapat pengajaran yang benar dari Ibunya, dan itulah yang membuatnya bijak ketika menjalani tugasnya sebagai tokoh dalam masyarakat.

Seorang Ibu bisa saja mengajarkan hal apa saja, Ibu yang tidak bijak tentunya akan mengajarkan hal yang tidak bijak pula. Terutama dijaman modern ini, apapun dapat Ibu lakukan dalam mengajarkan anaknya.  
Sekalipun dalam jaman modern ini pula, ibu bisa mengabaikan untuk mengurus, mengasuh dan mendidik anak. Maka tak heran banyak para ibu yang menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai "ibu" kepada para pengasuh/baby sitter atau asisten rumah tangga. Sungguh disayangkan...

Berbahagialah Ibu, jika tiap detik atau menit, jam bahkan periode waktu-waktu tertentu melihat dan merasakan perkembangan anak. Dari mulai si anak mengeja "ta.. taa..." atau "ma...ma..maa" atau juga "ya... yaaa...yaaa" bahkan mungkin "aaa..aaa.." dan sebagainya. Dari mulai tersenyum, tertawa sampai mengeliat-geliat ketika si anak melihat sesuatu atau merespon sesuatu... Menjadi unik juga waktu Ibu memakaikan baju untuk anaknya dengan baju yang sama tapi waktu yang berbeda, saat dipakaikan.. uppss... sudah tidak muat lagi.. pertanda anak bertumbuh dengan baik dannn semakin besar....
Belum lagi ketika si anak mulai menggigit-gigit apa saja yang ada ditangan atau dekatnya... pertanda gigi anak mulai tumbuh... wowww.... lucu sekali, belum lagi kuku yang seminggu sekali harus dipotong, uuuhhh.... ibu merasakan sekali pertumbuhan setiap organ tubuh anaknya... hingga tidak terasa mulai bermain di play group, TK, SD, SMD, SMA dan akhirnya kuliah.....

Masa-masa repot jika sudah dilaluinya, ketika anak tumbuh dewasa, orang tua tinggal memetik buahnya... Jika orang tua bijak memaintence kehidupan anak, maka ketika anak beranjak dewasa, ketika itu pula orang tua menikmati masa tuaian.... Lalu mengapa peran ibu begitu besar ketimbang peran ayah ? 
Jelas.. karena peran ayah yang lebih focus kepada penafkahan menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Ayah umumnya kurang berhubungan langsung dengan label "pengajar" pada anak, namun bukan berarti peran ayah terabaikan, karena tetap saja kebutuhan bagi anak dan keluarga menjadi tugas ayah untuk tercukupi..... 

Balik maning ka laptop...!!!! jadi jangan cemburu jika judul ini "Ibu ku pengajar ku"  karena suka atau tidak suka memang ibu lah yang lebih sering bersama dengan anak dari sejak lahir hingga kira-kira 5 tahun..... minum susu bersana ibu, mandi, tidur, makan juga bersama ibu, 24 jam sehari maka 90% anak sudah meyita waktu ibu nya ketimbang ayahnya, karena ayah 90% mungkin banyak waktu diluar ditempat kerjanya atau ditempat kegiatan/usahanya......

So... terima kasih Ibu... kau pengajar ku yang paling hebat!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar