Kamis, 07 Februari 2013

kasih itu tidak pura-pura

Film atau sinetron yang kita tonton akan mendapat penilaian dari penontonnya bagus jika ceritanya dapat ditangkap baik oleh penontonnya. Maka dari itu sering sekali sehabis menyaksikan film atau sinetron, kita mendengar orang-orang berkomentar tentang film atau sinetron tersebut dengan berapi-api seolah-olah sedang membicarakan sesuatu kejadian nyata, padahal sedang membicarakan film atau sinetron.

Cerita yang dilakoni oleh tokoh pemeran sudah pasti dilakukan dengan penuh penghayatan dan kekuatan yang maskimal. Makanya hasilnya menjadi baik. Tapi ingat...!!! itu cuma pura-pura loh....
Semua film dan sinetron yang kita tonton sudah pasti diperankan dengan pura-pura....

Apa sih pura-pura itu ?
Pura-pura adalah kata yang artinya: tidak sesungguhnya.

Jadi walaupun film atau sinetron itu kisah nyata tetap saja orang yang memainkan perannya "tidak sesungguhnya" meskipun dimainkan oleh orang yang bersangkutan, karena waktu kenyataan pastinya sudah berlalu.

Sesuatu yang tidak sesungguhnya, gak enak kalau dibayangin. Mau coba ? Hayoooo.... pura-pura orang kaya, padahal hartanya pas-pasan, pura-pura baik padahal ada keperluannya atau punya motivasi lain atau malahan mau bermaksud jahat tapi pura-pura baik dulu agar tujuan kejahatannya dapat sukses dilakukan :) pura-pura peduli padahal cuma absen supaya dibilang tidak sombong, pura-pura banyak duit padahal mungkin hasil hutang sana hutang sini, pura-pura orang pintar padahal gayanya aja yang sok pintar ujung-ujungnya tetap ketauan IQ nya pas-pasan dan lain sebagainya.

Nah bagaimana kalau kepura-pura-an itu kita lakukan ? pasti capek batin dan capek perasaan bukan ?? karena harus beracting agar kepura-puraan itu tidak ketauan. Wah.. wah.. wah..... bagaimana kita melakoninya ? melihat orang beracting di film atau sinetron saja kebayang capek, makanya tidak heran para tokoh pemeran film dan sinetron itu shooting dari pagi hingga ke pagi lagi.... :)

Bulan Februari kata orang-orang adalah bulan kasih sayang, soalnya di sana ada 14 Februari yang dirayakan sebagian orang sebagai Hari Valentine. What eperlah sejarah Hari Valentine ini, tapi kalau diambil sikap positifnya tentu mengingatkan kita agar melakukan tindakan kasih kepada siapa saja.
Nah... ngomong-ngomong soal Kasih, ini yang asyik dibicarakan, tapi tak semudah membicarakannya. 

Kasih sejati hanya ada dalam Yesus Tuhan, karena Kasih Nya lah kita semua diampuni dan diselamatkan. Kasih Tuhan tak terbatas, menembus ruang dan waktu. 
Saya cenderung untuk mengambil judul "Kasih Tidak Pura-pura" habis... jaman seperti ini banyak kepura-puraan yang semakin tajam, jadi hidup yang dibilang sebagai panggung sandiwara semakin nyata. Banyak topeng kepura-puraan disekeliling kita, sampai-sampai kita juga agak bingung, kita sendiri sedang berpura-pura atau sungguhan pura-pura... haaaaaaaaaaaaaa sami mawon dong...

Kasih yang tidak pura-pura, sulit dan teramat sulit melakukannya. Karena kita manusia yang berdosa. Meskipun berusaha untuk tidak pura-pura tetap saja meski kecil... kita masih suka pura-pura. Tapi kalau kita sadar akan hal itu, masih baik. Artinya hati nurani kita masih peka, daripada sudah jelas pura-pura tapi kita meyakini orang bahwa tidak pura-pura, malah jadi orang yang munafik dunks....

Seperti apa Kasih yang tidak pura-pura itu ? bagaimana melakukan Kasih tanpa kepura-puraan ? teladanilah Tuhan Yesus, mintalah Roh Kudus membimbing agar manusia kedagingan kita tidak menguasai kita sehingga Kasih yang Tuhan teladani dapat kita terapkan dari hari ke sehari semakin baik dan baik sampai kesudahan jaman. Karena Kasih tidak akan pernah cukup dilakukan dalam beberapa kurun waktu. Tapi Kasih dilakukan sepanjang kehidupan kita sampai ajal menjemput. 

Semoga blogger tidak juga sedang pura-pura membaca atau pura-pura menyimak tulisan ini atau pura-pura mikir atau pura-pura instropeksi padahal lagi berangan-angan. Haaaa... peace yaks....


@banjarbaru






Tidak ada komentar:

Posting Komentar