Kamis, 25 Oktober 2018

Yogyakarta wtih my friends






19 - 21 Oktober 2018, akhirnya kami bisa ke Yogyakarta yang sudah kami rencanakan jauh-jauh hari dengan kawan-kawan. Dengan kereta api Argo Lawu, kami berangkat pukul 20.15 wib dari Gambir. Enak juga euy merasakan naik kereta api yang sudah lama sekali tidak saya rasakan. Hmmm... terakhir ngerasain naik kereta api tahun sekitar tahun 1996 - 1998 an sewaktu ke Salatiga. Wow.. sudah lama sekali ya... dan saat ini dengan banyak perubahan terjadi di tubuh perkereta api-an Indonesia, jadi membuat hati ingin merasakan jalan ditengahnya malam menuju Yogyakarta.
Pilihan kereta api nya juga banyak, pemesanan tiketnya juga mudah dengan online, dannnn harga yang terjangkau. Wahh senangnya....

The World of Landmark


Kami bergegas ke Stasiun Gambir, melihat dan merasakan stasiun ini, wahh banyak kemajuan, nyaman dan bersih. Menunggu waktu sambil ngopi-ngopi di starbucks, bersenda gurau dengan K Yo dan Marcel, tau-tau sudah pukul 19 wib saja... kami pun masuk ke dalam stasiun. Duduk menunggu sambil menikmati alunan live music. Dan waktu yang ditunggu pun tiba. Kereta Argo Lawu datang dan siap membawa kami ke Yogyakarta. Tepat pukul 20,15 wib kereta bergerak jalan menuju Yogja, hehehe... top deh tepat waktu.. jadi teringat ketika ke eropa dan inggris... semua perkereta api-an tepat waktu.. Indonesia tidak kalah juga kok, tinggal poles poles sana sini aja pembenahan untuk semakin nyaman dan nyaman lagi sama deh seperti negara-negara maju itu.....

Menunggu waktu kereta datang
Waktu yang ditempuh perjalanan Jakarta - Yogyakarta adalah sekitar 7 jam an. Stasiun Tugu tepat disekitar Malioboro tempat tujuan kami. Sengaja pilih stasiun itu supaya dekat dengan Maliboro, jadi kalau mau hang out lebih dekat.

Sekalian kalau ada yang mau dibeli, lihat sana sini juga lebih mudah. Hotel yang saya pilih juga yang sekitar Maliboro, lihat di google map cuma sekitar 5 menitan berjalan kaki dari stasiun. Jadi dont worry lah kalau tiba subuh di Yogjakarta, timbang jalan kaki 5 menit saja ke Hotel.

Suasana di kereta
Masuk ke dalam kereta, wahhh terang benderang, bersih dan asyik lah... kursinya juga asyik bisa direbahkan dengan injakan kaki bisa selonjor... wahh tidur perjalanan malam asyik nie...
Dan bener aja.. semakin larut diperjalanan malam, saya mulai mengantuk jadi merebahkan kursi dan siap dengan istirahat tidur yang nyenyak hahaha..... kecepatan kereta tertulis kisaran 98 sd 100 kmh. Menembus kegelapan malam melintas pematang sawah, ladang dan perumahan... tiba waktu jam menunjukan pukul 4 pagi, kereta tiba di stasiun tugu yogjakarta. Wow.... jalan dipagi subuh melintasi maliobro, hingga tiba di Whizh Hotel yang sudah saya tentukan. Langsung check in dan istirahat sejenak sambil mandi dan persiapan sarapan lalu kumpul di hotel bertemu dengan Mbak Wan dan Marcel yang lebih dulu pulang kerumah kakaknya di kawasan kaliurang.

Kami menyewa mobil 1 hari, dan rute perjalanan untuk Sabtu 20 Oktober 2018 sesuai arahan dari yang punya Yogja yaitu Marcel dan Mbak Wan, perjalanan kita cus langsung menuju The World of Landmark di kaki gunung merapi. 
Objek wisata yang terbilang sederhana, menampilkan picture miniatur bentuk bangunan populer di negara-negara seperti kincir angin untuk belanda, patung liberty untuk amerika dan seterusnya. Tiket masuk sebesar Rp. 25.000 per orang.


Kawasannya tidak terlalu besar, tapi karena ada di kaki gunung merapi, hawa dan udaranya yang dingin dan sejuk, bikin asik berlama-lama di lokasi ini. Berbeda jauh sekali dengan waktu sebelumnya, objek wisata baru banyak bermunculan di kota pelajar ini. 






















Sudah puas dengan objek wisata ini, dengan bidikan foto-foto yang yahud... gak terasa euy kita hampir 3 jam disini. Hahaha... udara nya yang sejuk cenderung dingin ini juga yang membuat kita jadi betah dan tidak berasa kepanasan. Mungkin harus diperluas juga nie area nya, selain supaya lebih beragam, minimal juga relaks nya bisa lebih lama lagi.

Pas selesai dari The World of Landmark ini kita sudah perkirakan akan kena ke jam makan siang, jadi langsung saja kita menuju Rumah Makan Remintten. Pas datang saja sudah banyak reversvasinya, untung kita masih dapat tempat. Lesehan yang kami pilih biar enak selonjoran kaki...
Menu yang kita pilih macam-macam, ada es dawet, kopi panas, jeruk nipis dingin, kangkung tumis, tahu tempe sambel cabe, ikan gurame asam manis, ayam goreng wahhhh bikin kenyang perut sampe begah gak bisa berdiri deh hahahaha.....







Menu makanannya maknyus semua, hahaha rasanya mau dibeli semua.... tapi kampung tengah tak mencukup jadi ala kadarnya saja... Harganya terbilang murah, untuk makanan yang dipesan untuk 5 orang hanya habis Rp. 272.800 duhhh murah kan??


Setelah lunch dinikmati dengan lahap dan maknyus, kami pun melanjutkan perjalanan menuju The Lost World Castle. Tiket masuk sebesar Rp. 20.000 Masih di daerah kawasan Kaliurang, jadi masih udara segar dan sejuk, kami menuju lokasi wisata yang mirip-mirip castle. Kawasannya juga tidak terlalu besar, cukup sederhana namun mampu membuat aksen mirip-mirip castle yang ada di negara-negara lain.
Masih dalam pengembangan, jadi ketika saya datang ke loksi ini, masih ada beberapa bagian yang sedang dibuat atau dikerjakan.

Bebatuan yang dipadupadankan dengan rumput hijau, membuat sejuk, rumputnya juga keliatan seger karena ada didataran tinggi, jadi cocok deh.... spot-spot untuk berfoto juga bagus, kita bisa pilih angel mana yang membuat foto kita terlihat bagus dan pastinya bikin orang yang melihatnya akan bertanya: ini dimana?
Nah kalau sudah ada pertanyaan begitu, segera jawab : ini di Yogjakarta, ayo main kesini, jangan hanya luar negeri aja yang didatangi hahahah....

Itung-itung prmosilah, siapa lagi yang promosi kalau bukan diri sendiri untuk bangsa dan negara tercinta Indonesia ya....
























Sudah puas dikawasan objek wisata ini, kami pun lanjut menuju Mangunan di kawasan Selatan, jadi dari Utara kami ke Selatan hahahah.. seru ya.... Mangunan salah satu objek wisata yang memiliki panorama indah, hutan pinus ramai diserbu pengunjung, namun tujuan kami cukup di area paling bawahnya yaitu Rumah Hobbit. 

Tiket masuk Rp. 2.500 saja per orang nya. Karena ini juga di kawasan dataran tinggi jadi udaranya juga sejuk cenderung dingin. Wah.. segar rasanya. Kawasan Rumah Hobbit Mangunan ini cukup kreatifnya. Ada hal-hal unik yang dibuat dari rumah-rumah panggung, bebatuan, sampai spot-spot jerami yang dibuat tinggi, ini enak untuk fotografer yang membidik gambar dengan baik, fotografer bisa mengembangkan keahlian dalam membidik gambar-gambarnya hingga menakjubkan banyak orang yang melihatnya. Di kawasan ini juga banyak spot-spot tempat yang enak untuk digunakan untuk duduk-duduk sambil makan penganan atau minum, dan beruntungnya Mbak Wan membawa makanan basah seperti lemper, ketuk, tahu goreng dan lainnya. Jadi kami duduk istirahat sambil share foto dan update status.. hahahaha, gak berasa cemilan Mbak Wan kemakan deh satu per satu..... kalau mau minum kelapa muda juga banyak dijual disekitaran kawasan ini.

























Waktu semakin sore dan sudah puas menikmati kawasan Rumah Hobbit Manungan ini, kami pun melanjutkan turun menuju Hotel untuk menyudahi perjalanan wisata, dan lagi biar gak kena charge kalau overtime sewa mobilnya hehehehe....

Tiba di Whiz Hotel pukul 19-an pas deh,,, karena batasnya sampai pukul 20.00 lalu kami pun masing-masing ke Hotel, Mbak Wan ke Peti Mas Hotel, Marcel ke Gloria Hotel dan saya serta K Yo tinggal naik aja di Whiz Hotel hehehehe... kami janjian ketemu lagi sekitar pukul 20 di Whizh, bersiap untuk round-round sekitar Malioboro.






Saat berjalan-jalan sekitar Maliboro, ada 1 topi yang saya beli di Hamzah Batik, lumayan untuk trip berikutnya... 

Sampai akhirnya sekitar pukul 20 malam, waktunya untuk beristirahat karena seharian penuh dengan aktivitas.

Yuks.. bobo dulu sampai besok dengan cerita lainnya..... zzzzzzzzhhhhh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar