Mawar ini tetap merekah,
walaupun detik, menit, hari bahkan tahun telah berlalu
Mawar ini tetap merekah,
sekalipun terpaan angin, udara dan debu yang menempel
Mawar ini tetap merekah,
walau tak satu melihatnya, memegang bahkan menghirup harumnya
dan Mawar ini tetap merekah,
menanti asa yang selalu ada selama dunia berputar,
serta Mawar ini tetap merekah,
tak membuatnya rontok, layu ataupun gugur kelopaknya
karena Mawar ini akan tetap merekah selamanya,
sebab ada CINTA dan SETIA yang menopangnya,
meski tanpa ucap, tatap ataupun sentuh
sekali lagi, Mawar ini tetap merekah,
menyerbakan dunia dengan kehangatan dan kasihnya,
yang dipunyainya, hingga memberi rasa disekitarnya...
sampai si pemilik mendapatkannya...
walaupun detik, menit, hari bahkan tahun telah berlalu
Mawar ini tetap merekah,
sekalipun terpaan angin, udara dan debu yang menempel
Mawar ini tetap merekah,
walau tak satu melihatnya, memegang bahkan menghirup harumnya
dan Mawar ini tetap merekah,
menanti asa yang selalu ada selama dunia berputar,
serta Mawar ini tetap merekah,
tak membuatnya rontok, layu ataupun gugur kelopaknya
karena Mawar ini akan tetap merekah selamanya,
sebab ada CINTA dan SETIA yang menopangnya,
meski tanpa ucap, tatap ataupun sentuh
sekali lagi, Mawar ini tetap merekah,
menyerbakan dunia dengan kehangatan dan kasihnya,
yang dipunyainya, hingga memberi rasa disekitarnya...
sampai si pemilik mendapatkannya...
nice puisi....
BalasHapusmantaaaf...
BalasHapusayo lanjutkan dengan karya-karya yang lebih baik dan baik dan baik dan baik..... deh.... pokoknya.
cemungut... sist Martha
GBU