Selasa, 31 Desember 2024

December in Perth Australia

 Desember ini saya berada di Perth Australia dengan kakak saya. Rencana perjalanan yang saya persiapkan cukup singkat di bulan November. Proses visa ternyata cukup singkat juga kami peroleh, submit 19 November dan 21 November sudah terbit visa australia kami.... Puji Tuhan, 3 tahun untuk masa visa kami berlaku.

Setelah itu secepat kilat juga saya mencari maskapai penerbangannya, hotelnya dan termasuk sewa mobil nya.. udah otomatis dong membuat ittinerary nya juga...

Semua berjalan lancar... hotel juga masih dapat di Mercure, yang letaknya cukup strategis, bisa berjalan kaki ke tempat tujuan utama di pusat kota Perth seperti Bell Tower, Jembatan Elizabeth Quay, Muray Street yang berderet produk branded, gereja St. Marry, taman kota, London Court dan tempat-tempat lain yang rekomended. 



Penerbangan kami pilih yang langsung, tidak transit. Namun jam nya agak-agak gak enak nie... tapi ya sudahlah.. adanya ini.

Penerbangan 18.50 wib dan tiba di bandara international Perth di pukul 00.20 waktu setempat, ada perbedaan waktu 1 jam antara Perth dan Jakarta. Lumayan kan dini hari tiba di Perth... jadi saya sudah pesankan taksi melalui agoda.com belum pernah coba sebelumnya sih.. jadi biar sekalian coba lah.. dan baru lah paham, tidak ribet dan cepat prosesnya.. drivernya sudah menghubungi H-1 serta ditunjukan dimana letak kami menunggunya. Jadi kita tinggal ikuti saja petunjuknya.


       

Tidak memakan waktu lama ketika kami keluar gerbang bandara, kami bisa langsung menemukan lokasi tunggu L persis didepan pintu keluarnya. Dan dari situ kami langsung WA driver memberitaukan kalau sudah siap di jemput, dalam waktu 2 menit mobilpun datang lalu kami naik dan langsung cus dibawa ke Mercure Hotel di Hay Murray.... Waktu check in juga cepat, petugas Mercure ramah dan tidak ribet. Kami akhirnya sampai di kamar hotel sekitaran jam 2 dini hari... beberes sebentar, cuci-cuci muka dan lempengein kaki... rebahan di tempat tidur... enaknyaaaa.. dan tidur pulas... Jam 06 alarm berbunyi keras.. kebangun dong dari tidur... hahaha... lalu saya mencoba mengirim WA ke sekretariat gereja yang akan saya tuju di Perth ini, menanyakan jadwal ibadah Natal, tapi sayang sekali zonk... ternyata tidak ada kebaktian natal tahun ini dikarenakan gedung gereja dalam renovasi dan akan mulai digunakan pada akhir Januari 2025, ibadah dilakukan 24 Des, jadi malam natal, ketika kami dalam perjalanan itu.... ya sudah lah, jadi kami tidak ibadah Natal deh 2024 ini.


Jadi agak siang kami baru beraktifitas... setelah sarapan, kami mengitari sisi Mercure Hotel.. disana ada gereja St. Marry yang besar dan bagus sekali... kami pun berfoto disana sambil memperhatikan disektaran yang juga ada gereja namun kosong sepi menjadi museum saja... sedih juga ya... di negri kita banyak yang ingin membangun gereja, tapi disini malahan banyak gedung gereja tapi kosong, bahkan informasinya dijual. St. Marry ini terdengar sedang berkegiatan ibadah natal, dari jauh terdengar paduan suara sedang menyanyikan lagu natal, kenapa tidak ke gereja ini saja? ya blogger, mereka sedang menjalankan ibadah natal secara katolik, saya kurang paham dengan liturginya karena saya protestan.... Di sekeliling gerea St.Marry ini terdapat taman yang luas, hijau dan rindang... membuat mata betah melihatnya dan rasanya ingin tiduran di taman ini, ditambah suhu udara yang dingin... meski cerah namun suhunya disekitaran 18 - 19 derajat, dengan anginnya yaaa jadi lumayan dingin juga.. untung sudah prepare kostum dengan sweater sehingga tidak salah kostum. Jangan dipikir suhu 18 - 19 itu seperti kita pakai AC ya blogger.. beda suhu ruangan dengan suhu dialam terbuka.... pasti lebih dingin...


       




Gereja St. Marry

Dari St. Marry kami lanjut mencari taksi untuk menuju ke Starbucks Pierra Water, dikarenakan 25 Desember ini libur natal, jadi agak sepi di Perth dan sulit mencari taksi, maka kami memutuskan untuk mendatangi hotel besar karena biasanya pada hotel besar ada taksi. Dan benar saja blogger kami bisa mendapatkan taksi setelah berjalan sekitar 3 menit ke hotel Sari Pan Pasific. Taksi kami tumpangi segera melaju ke arah Pierra Water.. lumayan jauh blogger... area sekitaran Jandakot yaitu bandara tempat charter pesawat private... Pada saat menuju lokasi starbucks ini, saya sudah prediksikan kembali ke pusat kota Perth akan kesulitan mencari taksi, jadi kami negosiasikan ke Pak supir yang berasal dari Ethiopia... deal pak supirnya mau menunggu. Tiba ditujuan, agak mengantri, kami mendapatkan merchandise yang kami inginkan, meski tidak banyak pilihannya mungkin masih baru ya Starbucks ini di Perth, jadi belum banyak juga pernak pernik yang dijual, tapi Mug dan tumbler kami sudah dapatkan... sembari memesan minuman juga lah... oh iya.. kita belikan juga dong untuk driver taksinya. Lalu kami menunju kembali ke pusat kota tepatnya ke gereja St. Marry lagi,, karena saat memesan minuman di starbucks, kakak saya lupa kalau tripot ketinggalan di halaman depan gereja St. Marry.. kami sebenernya tidak yakin juga masih ada tripot tersebut. Karena perjalanan ke starbucks cukup jauh, mengantri pula, bolak balilk sudah 3 jam sendiri, jadi gak berharap banyaklah, kalau hilang ya mau diapakan lagi.. Tapi begitu sampai gerbang St. Marry itu tripot masih nangkring ditempatnya dengan damai sentosa... wkwkwkw.... bisa begitu ya.. kalau di tempat kita mah lewat 5 menit udah langsung raib wkwkwk... ya begitulan beda negara beda karakter... jadi itu tripot masih rejeki kami.. jadi tidak hilang. 
Ya sudah karena sudah kembali dengan bawaan belanjaan merchandise starbucks, kami sekalian deh ganti baju biar lebih leluasa mengitari kota Perth ditengah kota....


Kami lanjutkan menuju arah jembatan Elizabeth Quay, sembari lewat lah.. ada gereja lagi cakep.. yaitu Gereja St George's Catherdal... wahhh bagus sekali bangunanya.. berhenti disini untuk mengabadikannya.. jadwal kegiatan ibadahnya juga padat... masih aktif gereja nya...

Bangunan yang digunakan dengan menggunakan bata-bata merah, menjadi kelihatan alami dan asri... dengan taman luas beralaskan rumput membuat kesejukan, tidak aneh-aneh tamannya, hanya ditanami oleh rumput hijau saja....  dibagian tembok depan terpampang jadwal kegiatan ibadah yang dilakukan pada gereja ini. Sedangkan didepannya adalah jalan raya besar yang kalau saya bilang seperti kawasan Sudirman Thamrin nya Jakarta lah... diantara gedung-gedung perkantoran... Kami menyisir jalan tersebut sembari lupa kalau belum makan siang karena waktu menunjukan sudah pukul 1.30 siang.. kami menapaki jalan menuju jembatan Elizabeth, yakin disana pasti banyak restoran... apalagi persis sekali disebalah dengan The Ritz Carlton Hotel, pasti banyak restoran... kita sisirin jalan tersebut.. tidak menemukan restoran yang buka.. waduhh bagaimana ini. sementara itu angin kencang bertiup.. salah kostum.. karena suhu yang buat saya dingin lalu kena angin kencang pula, semakin dingin deh.. telapak tangan dingin.. badan pun dingin waduhh.. belum makan juga, jangan sampai jadi masuk angin... kami putuskan mencari makan siang dulu sebelum ke objek Jembatan.. berputar-putar tidak ketemu restoran. Akhirnya lihat Ritz Carlton.. wahh pas bener restorannya menghadap jembatan, alhasil ya udah kita masuk ke restoran Rizt Carlton tersebut.. kami masuk hangattt.. kami duduk dan pelayan melayani kami dengan ramah mau makan apa... bingung dengan daftar menunya, kami tanyakan saja lah ke petugasnya, kira-kira apa saran kamu untuk kami makan sekarang ini, kalau ada nasi kami mau, tapi ternyata tidak ada nasi.. hahaha.. lalu petugasnya memberikan suggest yang tepat dan baik, menu datang maka kami makan dan terselamatkan lah kampurng tengah kami hahahah....

Selanjutnya kami melanjutkan ke objek jembatan, disini banyak spot tempat yang bagus untuk berfoto menjadi kenangan tersendiri.

      
 
          








Tidak ada komentar:

Posting Komentar