DIKENAL
SEBAGAI ISTERI POTIFAR
Kejadian
39:1-6, Pengkhotbah 1:7
Dulu orang selalu menyalahkan
perempuan dan melukiskan laki-laki sebagai pahlawan, sehingga perempuan selalu
dianggap sebagai warga “kelas dua”. Akan tetapi akhir-akhir ini justru terjadi
sebaliknya, banyak orang menyalahkan laki-laki sebagai biang keroknya dan menempatkan perempuan sebagai korban. Kali ini
kita akan belajar bahwa semua kita sesungguhya adalah manusia berdosa, bukan
karena kita perempuan ataupun laki-laki. Kita menjadi anak Allah bukan karena
kita perempuan atau laki-laki. Elisabeth Elliot berkata, “Fakta bahwa saya adalah seorang perempuan tidak membuat saya menjadi
orang Kristen yang berbeda, tetapi fakta bahwa saya adalah seorang Kristen membuat
saya menjadi perempuan yang berbeda”. Bukan hanya laki-laki yang menjadi
biang kerok, tetapi perempuan juga!
Isteri Potifar adalah seorang perempuan
genit yang dicatat dalam Alkitab. Meskipun catatan sejarah kuno menyatakan
namanya sebagai Zelicha (The Book of Jasher 44), namun Alkitab tidak mencatat
namanya, dan ia hanya dikenal sebagai “isteri Potifar”. Potifar adalah “kepala
pengawal raja” (Kej 39:1). Beberapa sarjana Alkitab mengatakan bahwa dia adalah
seorang sipir atau kepala penjara, yang lain percaya dia adalah kepala pengawal
istana, dan yang lainnya mengatakan dia adalah kepala algojo. Yang pasti kita
ketahui Potifar cukup kaya untuk dapat memiliki banyak pelayan dan budak (Kej
39:11,14). Tidak diragukan lagi semua orang mengenal Potifar! “Hmm. Itu isteri
Potifar kan,”
itulah kira-kira perkataan orang-orang yang bertemu perempuan ini. Akan tetapi
ternyata tidak seorang pun yang cukup peduli untuk mengingat namanya. Walaupun
tanpa sebuah nama, dia telah menjadi sinonim dari hawa nafsu dan berahi. Apakah
Allah tahu namanya ? Pasti! Lantas mengapa namanya tidak tercatat dalam Alkitab
? Herbert Lockyer dalam bukunya “All the Women of the Bible” mengatakan, “Tidak
ada jawaban yang memuaskan atas kebungkaman Alkitab mengenai identitas beberapa
perempuan yang tidak bernama” Memang ada banyak nama dalam Alkitab
diindentifikasikan dengan apa yang mereka perbuat, siapa suami mereka atau ibu
dari siapa, atau dari mana asal mereka, misalnya, “janda di Sarfat”, “perempuan
Samaria”, “isteri Lot”, atau “ibu dari….. seseorang yang terkenal”. Potifar
bukanlah seorang yang jahat, walaupun ia bukan orang percaya, tetapi dia
melihat dan mengakui Allah yang disembah Yusuf adalah Allah yang maha kuasa,
sehingga ia menjadikan Yusuf sebagai tangan kanannya. Akan tetapi isterinya
telah membuat namanya menjadi tidak baik, karena perbuatannya.
Apa pun nama Anda atau dengan
identitas apa Anda dikenal, haruslah dapat memuliakan nama Kristus dan menajdi
kebanggaan bagi orang lain. Jika Anda seorang anak, jadilah anak yang dapat
dibanggakan orangtua: jika Anda anggota jemaat, jadilah kebanggaan gereja Anda:
dan terutama jadilah orang-orang yang dapat dibanggakan karena Anda seorang
murid Kristus!
Jika Anda dikenal oleh dunia sebagai
milik Kristus, maka Kristus dapat dikenal oleh dunia melalui Anda.
(disadur dari renungan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar