Jumat, 20 Juni 2025

Pusat oleh-oleh Coffee Tree


 Waktu untuk kembali ke Jakarta, penerbangan sore, jadi santai dari hotel, tempat yang dituju adalah Coffee Tree tempat oleh-oleh aneka coklat dan kopi ada disini. Jadi setelah check out kami menuju ke tempat ini.

waktu checkout









Tiba di bandara Penang, sambil menunggu waktu check in ngopi lagi di starbucks dan sambil mencari siapa tau ada tumbler yang dituju hahahaha.....


Sampailah akhirnya pesawat berangkat kembali ke Jakarta... senang hati bisa refreshing di waktu pendek 4 hari.... 




Ke starbucks keliling Penang





Starbucks mansion one

Hari ke 3 di Penang, kami tour starbucks di penang, untuk mencari tumbler koleksian city series Penang, karena kemarin di Gurney Paragon Mall tidak ketemu tumbler yang dicari. Berawal dari starbucks Batu Peringghi tidak ditemukan lagi tumblernya. Lalu kami lanjut ke Hard Rock Shop, tidak jauh dari starbucknya. Di hardrock kami cukup happy karena kaos yang saya mau tersedia selain maksudnya biar makan siang di sekitaran Hard Rock hotel ini ehhh tukang jualannya tutup, katanya lagi libur Idul Adha... rasanya di Jakarta liburnya hari Jumat, tapi di Penang sepertinya Sabtu ini justru mereka merayakannya, maka dari itu banyak toko-toko tutup.

Sempatkan berfoto dulu lah... tiap kesini pasti foto deh.. gak mau ketinggalan melulu... 

Melihat kaos kerah cocok untuk dipakai kerja di hari Rabu edisi casual dress.... jadi beli ah mumpung dapat.. agak terbatas loh kalau kaos berkerah, dan saya  mencari lagi mungkin bisa dapat kemeja berkerah, ini juga susah mencarinya dan zonk.. tidak ada.....


Loh Guan Lye @Penang

 

view bukit berkabut dari kamar hotel


Pagi sekali kami harus menuju RS, kan tinggal nyebrang ya.. di Penang jam 7 pagi seperti masih subuh, belum keliatan matahari masih gelap, menurut petunjuk yang disampaikan oleh agent kita di Jakarta, di minta kita hadir pagi hari untuk registrasi sebagai pasien baru, setelah itu akan diberi arahan untuk menuju klinik dokternya. Berbeda dengan kawan, dia menuju gedung dibelakang karena MCU dilakukan di gedung tersebut, jadi kami berpisah.... Masih sepi dan belum berkegiatan, ternyata dibuka mulai jam 08.00 pagi. Saya mengambil antrian ternyata dapat nomor 6, meski demikian aturan mainnya adalah "first come, first serve"  siapa yang datang duluan tetap itu yang dilayani.


Depan RS, berdiri sejak 1975

Penang - kali ini berbeda

 



Awal Juni 2025 saya terbang ke Penang dengan kawan. Maksud hati untuk sedikit refreshing lah, dan ketika mengajak kawan, ternyata tujuan awal refreshing, kawan bermaksud juga untuk Medical Chek-Up. Hhmmm... boleh juga nie.. nimbrung deh konsultasi kesehatan dari hasil MCU saya sendiri dari kantor. Kami menyiapkan semuanya seperti biasa ya tiket, penginapan sampai rumah sakit dan dokter mana yang akan kami tuju. Kawan segera menghubungi agent dokter di Jakarta untuk dapat membantu kami MCU dan konsultasi kesehatan di Penang.

Hasil komunikasi, akhirnya kawan berhasil menerima saran/rekomendasi dan petunjuk dari agent tersebut. RS yang kami tuju pun akhirnya adalah Loh Guan Lye dan letaknya yang juga strategis, kami memilih penginapan di Hotel One Pacific yang letaknya tepat disebrang RS, jadi kami tinggal jalan nyebrang saja kalau ke RS. Perjalanan kami dimulai Kamis 5 Juni 2025 dengan penerbangan Batik sekitar pukul 14.05 wib, kami sudah siap di bandara 3 jam sebelumnya dan semua berjalan lancar tidak ada delay sama sekali. Hanya agak goyang sedikit ketika diudara, cuaca agak mendung-mendung.. ya di Jakarta juga lagi sering hujan padahal udah masuk bulan Juni ya.. biasanya bulan ini udah mulai musim panas. 

Selasa, 31 Desember 2024

Free Day in Perth

 


Pagi cerah hari ini tapi tetap dengan suhu yang lumayan dingin buat saya yaitu sekitaran di 14 derajat... mataharinya sih terik, langitnya juga cerah biru merona membuat hati ceria... Setelah kemarin puas menikmati wisata area bagian Utara Perth Australia.. hari ini kami acara bebas dan santai menikmati tempat-tempat viral dan digandrungi dunia medsos (meski saya tidak bermedos ria). Tempat pagi hari yang kami tuju adalah sebuah rumah mungil dengan warna serba biru dan dikenal dengan nama sebutan Blue House, letaknya di area Mount Bay Road.. penasaran juga tempat apa sih ini sampai ramai sekali dikejar para tiktokers, youtuber dan lainnya... 

Lokasinya letak blue house ini diatas perairan yaitu Swan River... saya cari di goolge apa sih sejarahnya sampai begitu ramai didatangi wisatawan untuk berfoto ria... Menurut yang saya baca rumah ini sebenernya adalah gudang pelabuhan yang sudah berusia 90 tahun berdiri namun tidak begitu diperhatikan.. hingga akhirnya gudang ini dibuat menjadi indah yang seperti sekarang ini kita lihat... agak sulit juga jika akan mengambil foto disini karena cuma jalur jalan setapak lurus dari jalan menuju rumah tersebut, dan ketika saya intip kaca jendela.. memang tampak nya tidak ada isi apa-apa, saya pikir apakah itu benar-benar rumah yang ada diatas air, ternyata tidak, itu kosongan aja... dan benar lah kalau sejarahnya adalah gudang.... 

Ketika kami datang, kami adalah yang pertama datang.. ber tiga.. jadi masih enak bisa sesuka hati berfoto di sepanjang tapak jembatan. Namun selang sekitara 30 menit kemudian mulai berdatangan orang-orang yang ingin berfoto disini... dan tertib loh langsung menyusun barisan disebrang jalan raya... hahaha... mereka menunggu kami berfoto-foto ria... dan begitu rasa cukup kami tau diri lah.. gantian... wkwkwkwk..... Bahkan ada pengunjung dari negri tetangga Malaysia.. mereka ber 3 sepertinya bapak ibu dan anak yang masih kecil.. agak sulit mereka berfoto bertiga, maka kami bantu mereka berfoto utuh.. kelihatan senang sekali mereka... dan semakin panjang antrian orang untuk berfoto.. untunglah kami datang lebih cepat....


Sungai yang bersih, udara yang dingin semilir, langitnya yang biru tanpa awan dan suasana pagi yang cerah bagus banget untuk ambil foto, kelihatan segar sekali ya blogger... tanpa polusi.... sesekali lewat kapal-kapal kecil, dan orang-orang yang bersepeda juga seliwar seliwir... kalau di Jakarat seperti ini, saya juga pasti rajin bersepeda.. :) ada jalur khusu nya juga untuk pesepeda, jadi aman, tidak mengganggu jalan raya. Sungai Swan ini dipusat kota, terbentang luas seperti lautan. Dan dari tempat saya berada di tepi sungai, diseberang jalannya sudah kawasan King's Park. Di sisi-sisi nya juga terdapat entah rumah tinggal atau bangunan rumah untuk perkantoran, begitu tampak hijau dengan tumbuh-tumbuhan di pekarangannya  membuat betah berlama-lama dan enggan berpindah ke tempat lain deh....

Pinnacles - Lencelin - Sand Dunes - Moore River

 

@Sand Dunes - Lancelin

Hari ini kedua kami di Perth, kami jadwalkan menuju area Pinnacles yang pada tahun 2019 belum kesampean ke lokasi ini. Ada apa saja sih disana? kalau gooling sih ada objek wisata seputaran tepi pantai samudra hindia.. yang penuh dengan bebatuan yang bermunculan, seolah-olah saja sih... namun pada kenyataannya bukan batu-batu bermunculan, akan tetapi pasir-pasir pantai yang tertiup angin hijrah entah kemana-mana sehingga membuat lapisan-lapisan pasir pantainya menyusut dan tampak batu-batuannya... bagus sekali kalau kita lihat di google.. jadi kami menuju ke lokasi tersebut. Sambil menyisir menuju Pinnacles, kami menghampiri lebih dulu tepian pantai yang bagus dan unik yaitu Moore River, kenapa unik? karena di tepian pantai, ada semacam muara yang membentuk seperti danau dengan warna airnya yang kecoklatan, tetapi disebrangnya sudah pantai samrudar hindia dengan warnah kebiruan.. cantik lah...

Tampak latar belakang foto saya itu seperti danau ya.. padahal itu yaaa legokan dari air laut lah.. hanya bentuknya jadi seperti danau, dan disebrangnya pantai lautan lepas.. kalau dilihat dari atas jadi seperti mau beradu itu muara laut dengan pantai... Dan warnanya juga itu agak kehitaman coklat, sedangkan lautan luas sebrangnya berwarna kebiruan... .sungguh menakjubkan, dan serunya lagi blogger melihat cuaca sangat cerah bukan? dengan sinar matahari pagi yang kelihatannya terik, dan membayangkannya pasti panas... tidak blooger.. justru dingin.. hembusan anginnya menerpa dan membuat agak menggigil... beruntung prepare kostum jadi tidak salah kostum... jari-jari tangan lumayan dingin... jadi ditepi lautan tapi dingin.. beda dengan di Jakarta, tepi pantai lautan.. tapi yaaa panas.. yah memang iklim kita berbeda ya blogger....


Dalam perjalanan sempat berputar melihat perumahan sekeliling juga.. wahh serasa betah lah blogger, bersih.. asri. hijau dan dingin... tidak bau, tidak jorok dan amis.. biasanya kan kalau sudah ditepian pantai banyak lalat, kotor, jorok dan bau.. ini tidak, dan pemandangan yang kita lihat rumah-rumah dengan caravannya dan juga tidak kalah dengan perahu/speed boatnya loh... macam di kawasan pantai indah kapuk lah... 

Sebentar keluar dari mobil karena ada view yang cukup menarik dan unik juga, sebuah lukisan yang dibuat pada tembok salah satu rumah warga, namun bisa kita gunakan untuk narsis ria... seolah ingin terbang bersama sayap burung.....

Namanya juga seru-seruan.. jadi bidik foto dulu lah disini hahaha.. sambil menikmati pemandangan disekitaran lokasi.

Deburan ombak menjadi seperti music yang mengiringi kami menikmati pemandangan di area ini loh blogger... dan sedikit diperhatikan ada tempat-tempat untuk nongkrong sambil ngopi-ngopi.. cuma karena suasana masih libur natal jadi masih pada tutup....

December in Perth Australia

 Desember ini saya berada di Perth Australia dengan kakak saya. Rencana perjalanan yang saya persiapkan cukup singkat di bulan November. Proses visa ternyata cukup singkat juga kami peroleh, submit 19 November dan 21 November sudah terbit visa australia kami.... Puji Tuhan, 3 tahun untuk masa visa kami berlaku.

Setelah itu secepat kilat juga saya mencari maskapai penerbangannya, hotelnya dan termasuk sewa mobil nya.. udah otomatis dong membuat ittinerary nya juga...

Semua berjalan lancar... hotel juga masih dapat di Mercure, yang letaknya cukup strategis, bisa berjalan kaki ke tempat tujuan utama di pusat kota Perth seperti Bell Tower, Jembatan Elizabeth Quay, Muray Street yang berderet produk branded, gereja St. Marry, taman kota, London Court dan tempat-tempat lain yang rekomended. 



Penerbangan kami pilih yang langsung, tidak transit. Namun jam nya agak-agak gak enak nie... tapi ya sudahlah.. adanya ini.

Penerbangan 18.50 wib dan tiba di bandara international Perth di pukul 00.20 waktu setempat, ada perbedaan waktu 1 jam antara Perth dan Jakarta. Lumayan kan dini hari tiba di Perth... jadi saya sudah pesankan taksi melalui agoda.com belum pernah coba sebelumnya sih.. jadi biar sekalian coba lah.. dan baru lah paham, tidak ribet dan cepat prosesnya.. drivernya sudah menghubungi H-1 serta ditunjukan dimana letak kami menunggunya. Jadi kita tinggal ikuti saja petunjuknya.


       

Tidak memakan waktu lama ketika kami keluar gerbang bandara, kami bisa langsung menemukan lokasi tunggu L persis didepan pintu keluarnya. Dan dari situ kami langsung WA driver memberitaukan kalau sudah siap di jemput, dalam waktu 2 menit mobilpun datang lalu kami naik dan langsung cus dibawa ke Mercure Hotel di Hay Murray.... Waktu check in juga cepat, petugas Mercure ramah dan tidak ribet. Kami akhirnya sampai di kamar hotel sekitaran jam 2 dini hari... beberes sebentar, cuci-cuci muka dan lempengein kaki... rebahan di tempat tidur... enaknyaaaa.. dan tidur pulas... Jam 06 alarm berbunyi keras.. kebangun dong dari tidur... hahaha... lalu saya mencoba mengirim WA ke sekretariat gereja yang akan saya tuju di Perth ini, menanyakan jadwal ibadah Natal, tapi sayang sekali zonk... ternyata tidak ada kebaktian natal tahun ini dikarenakan gedung gereja dalam renovasi dan akan mulai digunakan pada akhir Januari 2025, ibadah dilakukan 24 Des, jadi malam natal, ketika kami dalam perjalanan itu.... ya sudah lah, jadi kami tidak ibadah Natal deh 2024 ini.


Jadi agak siang kami baru beraktifitas... setelah sarapan, kami mengitari sisi Mercure Hotel.. disana ada gereja St. Marry yang besar dan bagus sekali... kami pun berfoto disana sambil memperhatikan disektaran yang juga ada gereja namun kosong sepi menjadi museum saja... sedih juga ya... di negri kita banyak yang ingin membangun gereja, tapi disini malahan banyak gedung gereja tapi kosong, bahkan informasinya dijual. St. Marry ini terdengar sedang berkegiatan ibadah natal, dari jauh terdengar paduan suara sedang menyanyikan lagu natal, kenapa tidak ke gereja ini saja? ya blogger, mereka sedang menjalankan ibadah natal secara katolik, saya kurang paham dengan liturginya karena saya protestan.... Di sekeliling gerea St.Marry ini terdapat taman yang luas, hijau dan rindang... membuat mata betah melihatnya dan rasanya ingin tiduran di taman ini, ditambah suhu udara yang dingin... meski cerah namun suhunya disekitaran 18 - 19 derajat, dengan anginnya yaaa jadi lumayan dingin juga.. untung sudah prepare kostum dengan sweater sehingga tidak salah kostum. Jangan dipikir suhu 18 - 19 itu seperti kita pakai AC ya blogger.. beda suhu ruangan dengan suhu dialam terbuka.... pasti lebih dingin...


       


Rabu, 23 Oktober 2024

Pulanggg... Mampir Singapore lagi


Akhirnya wktunya pulang juga... tidak berasa tau-tau harus kembali ke Jakarta, beraktifitas kembali, kerja lagi, cari duit lagi....) perjalanan kami cukup padat, waktu keberangaktan pesawat kami di pukul 6 pagi waktu Manila, dan informasinya bandara nya cukup padat dan macet, maka kami harus berangkat lebih awal. Kami sepakat pukul 1 dini hari sudah bersiap menuju bandara. Alhasil tidur kami tidak cukup dong.. harus terjaga kalau tidak bisa ke bablasan....


Sampai bandara dengan waktu yang cukup, tidak terlambat dan tidak juga kecepetan, sesampai di bandara beberapa dari kami wraping lebih dulu dan menunggu loket check in dibuka.




Selasa, 22 Oktober 2024

Bonifacio @Taguig


     

             


Ini hari terakhir kami di Philippines, besok kami akan kembali ke tanah air via Singapure. Hari ini kami akan menuju Bonifacio Higt Street alias tempat pusat kota semacam Orchard atau Thamrin Sudirmannya Jakarta deh.... Pas juga hari ini adalah Sabtu, jadi menikmati sabtu di pusat kota. Sudah berniat akan ke Saturday Market, yang hanya ada di Sabtu saja, yaitu tempat jajanan dijajakan dikawasan taman Jaime C. Velasques. Begitu sampai kami langsung menuju per buahan.. wahhh buah duren manjadi sasaran kami.... siap dibeli utuh 1 buah untuk dimakan rame-rame lah setelah makan nanti....



Dibuka mulai pukul 10 waktu setempat, karena yang mau didatangi adalah tempat jajajan maka kami tidak makan dari hotel.. mau puas-puasin di Saturday Market ini saja... Kalau di Jakarta kayak waktunya car free day gitu deh.... banyak oarng berolah raga dan sekalain kulineran deh... Letaknya dikawasan taman yang rimbun jadi enak sambil menghirup udara segar.




Intramuros, Palacio Del Gobernador, Museum Casa Manila

 

Palacia Del Gobernador


Palacia Del Gobernador kalau diterjemahkan yang saya search di google itu adalah Istana Gubernur. Letaknya di area Intramuros di pusat kota Manila. Namanya sudah gubernur jadi blogger tau dong yang bekerja disitu siapa dan apa pekerjaannya. Sejarahnya sih ini bekas kediaman gubernur jenderal waktu masa penjajahan  Spanyol, tapi pernah terjadi musibah gempa bumi dan hancur. Lalu sang gubernur pindah deh, dan bangunan ini masih dipakai untuk kegiatan kepemerintahan.

Ketika kami datang ada demo.. saya perhatikan beda demo disini dengan di Jakarta.. disini mereka cukup berorasi dengan gegap gempita, semantara turis-turis lalu lalang saja, tidak merasakan ketakutan atau kekhawatiran, sementara dari gedung, tampak petugas pengamanan berdiri menjaga situasi. Malahan saya ikutan nyempil berfoto didepan gedung tersebut.
Kalau di Jakarta demo kebanyakan ujungnya rusuh, menghancurkan pagar dan lainnya.. yah begitulah beda negara beda kebiasaan ya....

Lokasinya cuma bersebrangan saja dengan Intramuros, yaitu sejarahnya (baca dari google lagi blogger) adalah awalnya berfungsi sebagai pusat administratif, politik, dan militer Spanyol di Kepulauan Filipina. Arti dari Intamuros yang berasal dari bahasa Spanyol itu sendiri adalah "Didalam Tembok". Kini Intramuros menjadi pusat agama Katolik di Filipina.


patung Charles IV of Spain
Patung Charles IV of Spain yang dibangun tahun 1824 karena telah membawa vaksin penyembuh cacar air pada waktu itu, letaknya tepat di sebrang depan Manila Cathedral yang juga bersebrangan dengan Palacia Del Gobernador. 
Kawasan kota tua Intramuros ini bukan saja hanya Cathedral Manila, tetapi ada juga sekolah, gedung pemerintahan, taman-taman... jika kita mennyisiri seluruh area Intramuros ini, kita bisa melihat bangunan peninggalan sejarah bangsa kolonial.
Kami hanya bisa mengitari sebagian saja, karena lumayan cukup besar jika kami jajaki semuanya.... 
Berjalan menyisir dari sisi Cathedral Manila, beberapa bagian bersejarah ada disana, ada monumen yang kalau saya baca sekilas intinya kalau perang itu membawa kerugian banyak terutama bagi anak-anak. Hal tersebut disampaikan dalam bentuk monumen patung yang dibuat agar pesan tersampaikan oleh siapa saja yang mengunjunginya.